A). Dendam
1). Pengertian Dendam
Dendam
berasal dari bahasa Arab “ Alkhiqdu “. Sifat dendam ini tersembunyi di dalam
dada manusia dan terselubung di dalam hati. Dendam adalah menahan rasa
permusuhan di dalam hati dan menunggu kesempatan untuk membalas. Seseorang yang
memiliki sifat pendendam tidak akan mau memaafkan kesalahan orang lain,
sekalipun orang tersebut meminta maaf kepadanya. Baginya, tidak ada maaf
sebelum dia mendapat kesempatan untuk membalaskan sakit hatinya.
Orang yang enggan memberi maaf pada
hakikatnya enggan memperoleh pengampunan dari Allah Swt.. Padahal Allah Swt.
Yang Mahakuasa telah berjanji akan memberikan maaf dan ampunan kepada setiap
orang yang meminta ampun kepada-Nya. Jadi tidak ada alasan bagi manusia yang
daif untuk tidak memberikan maaf kepada
sesamanya.
Abu Bakar r.a pernah bertekad untuk untuk
menghentikan bantuan keuangan kepada kerabatnya ataupun orang lain yang ikut
terlibat menyiarkan berita bohong yang disebarluaskan oleh orang-orang munafik
madinah untuk menjatuhkan nama aisyah binti Abu Bakar, dan untuk seterusnya
tentu akan merusak nama baik Rasulullah saw. Sendiri sebagai suami dari Aisyah.
Namun kemudian Allah Swt. Menurunkan firman-Nya menegur tekad Abu Bakar
tersebut.
Firman
Allah Swt. :
Artinya :
“Dan janganlah orang-orang
yang mempunyai kelebihan dan kelapangan diantara kamu bersumpah bahwa mereka
(tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan
orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan
berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang.”
Dendam merupakan salah satu perilaku yang
tercela. Dendam artinya adalah keinginan keras di dalam hati untuk membalas
orang lain. Apabila orang lain berbuat suatu kesalahan kepada seseorang, maka
di dalam hati memiliki keinginan untuk membalasnya pada waktu yang lain.
Keinginan tersebut tertanam di dalam hati, dan berusaha mencari
kesempatan untuk melampiaskan dendamnya tersebut. (Q.S. an_Nur [24] 22)
Artinya: . . . dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang
dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang. (Q.S. an-Nur [24] 22)
Islam
tidak menginginkan umatnya menjadi pendendam, walaupun kepada orang kafir
sekalipun. Akan tetapi, Allah menghendaki hamba-hamba-Nya untuk menjadi hamba
yang pemaaf. Rasa benci dan amarah yang ada di dalam hati, hendaklah ditahan
untuk tidak dilampiaskan pada waktu yang lain. Orang yang mampu menahan amarah
dan memaafkan kesalahan orang lain termasuk orang yang bertakwa yang akan
disediakan surga oleh Allah swt..
Sifat pendendam ini tidak hanya merusak pergaulan masyarakat tetapi juga merugikan dirinya sendiri. Energi akan terkuras dalam memelihara dan berusaha untuk melampiaskan dendamnya. Setiap kali dia melihat orang yang dia dendami, atau bahkan hanya melihat rumah, kantor atau kendaraannya saja, htinya akan merasa sakitdan semangat membalas dendamnya meluap-luap. Hal itu tentu akan menguras energinya dan membuat dia kelelahan. Oleh sebab itu jauhilah sifat pendendam betapa pun kecilnya.
Sabda Rasulullah saw :
Sifat pendendam ini tidak hanya merusak pergaulan masyarakat tetapi juga merugikan dirinya sendiri. Energi akan terkuras dalam memelihara dan berusaha untuk melampiaskan dendamnya. Setiap kali dia melihat orang yang dia dendami, atau bahkan hanya melihat rumah, kantor atau kendaraannya saja, htinya akan merasa sakitdan semangat membalas dendamnya meluap-luap. Hal itu tentu akan menguras energinya dan membuat dia kelelahan. Oleh sebab itu jauhilah sifat pendendam betapa pun kecilnya.
Sabda Rasulullah saw :
Artinya:
“Dari Abu Hurairah R.A., Rasulullah saw bersabda, Orang yang hebat itu
bukanlah orang yang kuat pukulannya, sesungguhnya orang yang kuat adalah yang
mampu mengekang hawa nafsunya kegika marah. (H.R. Bukhari dan Muslim)” .
Andaikata seseorang tidak mampu menguasai amarahnya segera terhadap orang lain yang menyakiti atau menyinggung perasaannya, dia boleh menghindar untuk menenangkan dan menguasai nafsu amarahnya. Rasulullah saw. memberi waktu tiga hari, karena tiga hari tersebut dianggap sudah cukupuntuk meredakan kemarahan. Setelah itu dia wajib kembali menyambung tali persaudaraan dan persahabatan sesama muslim.
Andaikata seseorang tidak mampu menguasai amarahnya segera terhadap orang lain yang menyakiti atau menyinggung perasaannya, dia boleh menghindar untuk menenangkan dan menguasai nafsu amarahnya. Rasulullah saw. memberi waktu tiga hari, karena tiga hari tersebut dianggap sudah cukupuntuk meredakan kemarahan. Setelah itu dia wajib kembali menyambung tali persaudaraan dan persahabatan sesama muslim.
Sabda Rasulullah saw. Yang artinya :
“Dari Abu ayyub
al-Antsari, dia berkata Rasulullah bersabda: “Tidaklah halal bagi seorang
muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari, keduanya bertemu tetapi
saling memalingkan mukanya. Dan yang paling baik diantara keduanya ialah yang
memulai lebih dahulu mengucapkan salam. “ (H.R. al-Bukhari dan Muslim).
2). Sifat Dendam
Sifat-sifat tersebut di
antaranya:
1. Sifat hasad atau dengki.
2. Menghilangkan ketenangan
jiwa karena perasaannya tidak nyaman selama dendamnya belum terlampiaskan.
3. Selalu membicarakan
kejelekan dan kelemahan orang lain.
4. Selalu menghalang-halangi
kebaikan yang akan dating kepada orang yang dimusuhinya.
5. Selalu berusaha
mencelakakan orang yang pernah menyakitinya.
6. Menghina dan mencemooh
orang yang pernh menyakitinya.
7. Hatinya akan tertutup
merima ajaran islam.
3). Ciri
orang yang memiliki rasa DENDAM
Orang
yang memiliki rasa dendam, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Terdapat rasa benci di
dalam hati terhadap orang yang didendami.
2.
Merasa tidak senang jika
orang yang didendami mendapat suatu kebahagiaan atau kenikmatan.
3.
Merasa senang jika orang
yang didendami mendapat kesengsaraan, musibah atau cobaan.
4.
Ingin berbuat jahat atau
membalas kejahatan terhadap orang yang didendami.
5.
Memengaruhi orang lain,
untuk mencelakakan atau menjauhi orang yang didendami.
6.
Hobi menyimpan rasa sakit
hati
7.
Tidak mau Memaafkan kesalahan orang lain
8.
Menjelekkan oran lain
9.
Selalu membuka aib orang
lain.
4). Cara menghindari Dendam
1.
Selalu ingat Allah dalam
segala hal
2.
Suka memaafkan (al
A’raf 199)
Artinya
: “ Jadilah enkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta
berpalinglah dari orang-orang yang bodoh “
3.
Saling menghormati
5).
Bahaya sifat DENDAM
Sifat
dendam sangat membahayakan. Di antara bahaya sifat dendam sebagai berikut :
1.
Menghilangkan ketenangan
jiwa
2.
Berusaha menghindar bila
bertemu dengan orang yang didendami
3.
Selalu marah ketika orang
lain menceritakan kebaikan orang yang kita dendami
4.
Membatasi pergaulan
5.
Menimbulkan rasa iri hati,
benci, dan marah kepada orang lain,
6.
Suka mengumpat, membohongi
dan membuka aib orang lain,
7.
Merusak tali persaudaraan,
8.
Menimbulkan perselisihan
dan permusuhan,
9.
Menimbulkan penyesalan di
kemudian hari,
10.
Mendapat murka Allah swt.
11.
Dibenci Allah Swt (akan
menumbuhkan sifat dengki,upat, penghina, sombong, suka menyakiti/membuka aib
orang lain,
12.
Merusak kesehatan (tekanan
darah tinggi)
13.
Musuh bertambah banyak
14.
Tumbuhnya sifat ananiyah
15.
Terhalangnya hubungan baik
16.
Hidup akan gelisah
17.
Hilangnya kepercaan orang
lain
18.
Menutup hati dari
kebenaran dan hidayah Allah swt.
19.
Merugikan diri sendiri dan
orang lain
20.
Terbiasa berburuk sangka
pada orang lain
21.
Dapat memutuskan
silaturahmi
22.
Menjadikan masalah kecil
menjadi besar
23.
Menyesal di kemudian hari
24.
Terbatasnya pergaulan
B).
MUNAFIK
1). Pengertian Munafik
1). Pengertian Munafik
Asal
kata munafikadalah “ Nifak “. Nifak berarti keluar dari kebaikan atau
melakukan keburukan. Perilakunya disebut nifak dan orangnya disebut
munafik. Orang-orang yang berpura-pura setia kepada agama, tetapi pada
hakikatnya tidak demikian. Salah satu sifat buruk orang munafik adalah bermuka
dua atau lain di mulut lain di hati. Berarti orang munafik tidak sesuai antara
ucapan dan perilakunya.
Tujuan dari sifat orang-orang munafik ini
adalah untuk melahirkan suasana Islam dan menyembunyikan kekufuran. Mereka ini
muncul ketika semasa dakwah Islam di Madinah yaaitu ketika umat Islam telah
membina kekuatan ekonomi, kententraman, undang-undang, pertanian, dan lain-lain
dalam bidang kehidupan. Orang-orang munafik menyembunyikan kekafiran terhadap
Allah Swt., rasul-Nya dan kitabullah. Orang-orang munafik akan ditimpa siksaan
sebagaimana telah dijelaskan Allah dalam firmannya.
Firman Allah
Swt.:
Artinya :
“ Sungguh,
orang-orang munafik itu (di tempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari
neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. “ (Q.S.
an-Nisa’ [4]: 145)
Pengertian munafik dari segi akidah adalah
menyembunyikan kekafiran dalam hatinya dan menampakkan keimanan dan lidahnya.
Allah swt.
berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 8
Artinya :
“Dan di antara
manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal
sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. “ (Q.S. al-Baqarah
[2]: 8)
Allah swt.
berfirman Q.S. Al-Munafiqun [63]: 2
Artinya:
“Mereka
menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalang-halangi
(manusia) dari jalan Allah. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka
kerjakan. “
Sifat-sifat
munafik terlalu banyak dan ada diantaranya sangat menonjol sehingga
memungkinkan seseorang muslim tidak dapat bebas daripadanya. Sering terjadi
campur aduk antara kekafiran dan iman yang senantiasa bolak-balik dalam jiwa
seseorang. Apabila ini terjadi, didisifatkan sebagai orang yang mempunyai
tanda-tanda munafik. Justru itulah, para sahabat Rasulullah saw. sangat bimbang
dengan tanda-tanda munafik yang mungkin terselip dalam hati mereka.
Pada zaman Rasulullah saw. Ada sebagian
orang yang mengaku beriman padahal di dalam hatinya mereka mengingkari.
Orang-oraang seperti ini sangat berbahaya dan akan menjadi musuh dalam selimut,
yang dapat memecah belah persatuan umat Islam.
Firman Allah
Swt.:
Artinya :
“Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. “ (Q.S. al-Baqarah [2]: 8)
Orang-orang munafik sangat pintar
menyembunyikan kemunafikannya. Oleh karenanya sifat munafik ini disebut sebagai
Penyakit Hati, karena tidak dapat
dilihat oleh kasat mata.
2). Ciri-ciri
orang MUNAFIK
Untuk mengetahui ciri-ciri orang
munafik, Rasulullah saw. telah menjelaskan dalam haditsnya.
Sabda Rasulullah saw.:
Artinya:
«Dari Abu Hurairah r.a. Bahwasannya Rasulullah saw. Bersabda: Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, apabila berkata, ia berdusta, apabila berjanji, ia mengingkari, dan apabila dipercaya, ia berkhianat.» (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).
«Dari Abu Hurairah r.a. Bahwasannya Rasulullah saw. Bersabda: Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, apabila berkata, ia berdusta, apabila berjanji, ia mengingkari, dan apabila dipercaya, ia berkhianat.» (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).
Pada hadis tersebut, ciri-ciri orang munafik sebagai berikut.
1.
Apabila berkata, ia berdusta.
2.
Apabila berjanji, ia mengingkari.
3.
Apabila dipercaya, berkhianat.
Adapun ciri
orang munafik lainnya adalah mereka suka menyuruh melakukan perbuatan yang
mungkar dan mencegah perbuatan yang makruf.
Firman Allah Swt.:
Firman Allah Swt.:
Artinya:
“ Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. “ (Q.S. at-Taubah [9]: 67)
“ Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. “ (Q.S. at-Taubah [9]: 67)
3). Menghindari
siafat Munafik
Sebagai
seorang muslim kita harus senantiasa waspada dan menghindari sifat munafik.
Beberapa cara untuk menghindari sifat munafik di antaranya adalah sebagai
berikut. :
1.
Tingkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap
Allah Swt..
2.
Berpegang teguh pada ajaran agama dan
senantiasa meneladanisuri teladan Rasulullah saw.
3.
Biasakanlah bersikap jujur, menepati janji,
dan amanah.
4.
Tegakkanlah ‘Amar Makruf Nahi Mungkar.
5.
Zikrullah
6.
Berusaha bertindak, berkata, berbuat jujur
7.
Berusaha menepati janji
8.
Berusaha menyampaikan amanah
9.
Jangan suka mengada-ada
4). Bahaya
Munafik
Perilaku munafik
merupakan perilaku tercela. Perilaku ini sangat berbahaya. Adapun bahayanya
sebagai berikut.
1.
Orang munafik tidak dipercaya oleh orang lain
2. Terjadi
konflik di dalam dirinya, sehingga tidak ada ketenteraman, dan muncul keraguan
di dalam
3. hatinya.
4. Orang
lain terjerumus dengan ajakannya
5. Merugikan
masyarakat, karena orang-orang munafik itu selalu ingin menimbulkan kerusakan.
6. Orang
yang munafik akan ditempatkan pada tempat yang paling dasar dari neraka.
Allah swt.
berfirman dalam surah An-Nisa 145
Artinya:
“Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. “
“Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. “
7. Dilupakan
oleh Allah Swt. (Q.S. at-Taubah [9]: 67)
Artinya :
“ Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. “ (Q.S. at-Taubah [9]: 67)
“ Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. “ (Q.S. at-Taubah [9]: 67)
8. Dimasukkan
ke dalam neraka jahanam (Q.S. at_taubah [9]: 67
Artinya :
“ Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. “ (Q.S. at-Taubah [9]: 67)
“ Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. “ (Q.S. at-Taubah [9]: 67)
9. Disiksa
dua kali sebelum diberi azab yang lebih besar (Q.S. at-Taubah [9]: 101)
Artinya
:
Di antara orang-orang Arab Badwi yang di
sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk
Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak
mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan
Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.
10. Merusak
kerukunan dalam masyarakat
11. Merugikan
diri sendiri dan orang lain
12. Ditempatkan di neraka yang paling dalam (QS9:68)Artinya :
Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan
orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah
neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang
kekal.
Soal
Pilihan ganda
1.
Agar terhindar dari sifat munafik, tidak
boleh melakukan …
=> berusaha melaksanakan amanah kalau dititipi amanah
=> berusaha melaksanakan amanah kalau dititipi amanah
2.
Kerusakan yang diakibatkan oleh orang
munafik, bukan hanya kerusakan fisik, tetapi juga kerusakan mental. Mental
masyarakat yang tidak teracuni munafik adalah …
=> percaya diri
=> percaya diri
3.
Sikap orang munafik terhadap orang mu’min
adalah…
=>memusuhi dengan nyata
=>memusuhi dengan nyata
4.
Sikap orang yang munafik yaitu menampakkan
keislaman dan menyembunyikan …
=> Kekafiran
=> Kekafiran
5.
Perbuatan munafik termasuk …
=> Akhlak Tercela
=> Akhlak Tercela
6.
Kata DENDAM berasal dari bahasa
arab al-hiqdu yang artinya …
=> Pemarah
=> Pemarah
7.
Seseorang yang berkeinginan untuk membalas
kejahatan orang lain disebut ...
=> Dendam
=> Dendam
8.
Sifat pendendam termasuk penyakit …
=> Hati
=> Hati
9.
Lawan dari sifat pendendam adalah ...
=> Pemaaf
=> Pemaaf
10.
Akibat sifat dendam yang sangat berbahaya
adalah ....
=> Hidupnya gelisah
=> Hidupnya gelisah
11.
Salah satu sifat tercela yang muncul sebagai
akibat dari sifat dendam adalah ....
=> Hiqdu
=> Hiqdu
12.
Pelaku Nifak disebut ....
=> Munafik
=> Munafik
13.
Hadis Rasulullah saw. Yang menjelaskan
tentang ciri-ciri sifat munafik diriwayatkan oleh ....
=> al-Bukhari dan Muslim
=> al-Bukhari dan Muslim
14.
Salah satu ciri orang Munafik adalah ....
=> Pendusta
=> Pendusta
15.
Balasan Allah terhadap orang munafik adalah
....
=> Neraka
=> Neraka
II.
1.
Apa yang dimaksud dengan sifat Dendam ?
è Dendam adalah menahan rasa permusuhan di dalam hati dan menunggu kesempatan untuk membalas.
è Dendam adalah menahan rasa permusuhan di dalam hati dan menunggu kesempatan untuk membalas.
2.
Sebutkan bahaya dari sifat Dendam!
è Membatasi pergaulan, Musuh bertambah banyak, Hidupnya akan gelisah dll.
è Membatasi pergaulan, Musuh bertambah banyak, Hidupnya akan gelisah dll.
3.
Jelaskan pengertian munafik!
è Asal kata munafik adalah “ Nifak “. Nifak berarti keluar dari kebaikan atau melakukan keburukan. Orang-orang yang berpura-pura setia kepada agama, tetapi pada hakikatnya tidak demikian.
è Asal kata munafik adalah “ Nifak “. Nifak berarti keluar dari kebaikan atau melakukan keburukan. Orang-orang yang berpura-pura setia kepada agama, tetapi pada hakikatnya tidak demikian.
4.
Sebutkan ciri-ciri orang Munafik berdasarkan hadis berikut ini!
è Pada hadis tersebut, ciri-ciri orang munafik sebagai berikut.
1. Apabila berkata, ia
berdusta.
2. Apabila berjanji, ia
mengingkari.
3. Apabila dipercaya,
berkhianat.
5.
Tuliskan dalil naqli tentang ancaman
Allah terhadap orang Munafik !
è 1). Q.S. an-Nisa’ : 145
è 1). Q.S. an-Nisa’ : 145
Artinya :
“Sungguh,
orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari
neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. “
è 2). Q.S. at-Taubah : 67
“ Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan.
sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang
munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya.
Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya
orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik. “
6.
Rasa ingin membalas kecurangan atau kejahatan
orang lain disebut ....
è Dendam
è Dendam
7.
Terbatas pergaulan dan dikucilkan masyarakat
merupakan ... dari dendam
è Bahaya
è Bahaya
8.
Melawan kekerasan dengan kekerasan merupakan
perilaku ....
è Tercela
è Tercela
9.
Sikap Rasulullah menghadapi hinaan, ejekan,
pengusiran bahkan percobaan pembunuhan yang dilakukan kaum kafir adalah ....
è Bersabar
è Bersabar
10.
Usaha-usaha
yang dilakukan untuk
menghindari prilaku dendam di lingkungan sekolah dan masyarakat adaiah
....
è Menjauhi sikap buruk sangka
è Menjauhi sikap buruk sangka
11.
Munafik adalah ….
è Berpura dalam suatu hal
è Berpura dalam suatu hal
12.
Orang
yang memiliki sifat munafik
sangat berbahaya dalam kehidupan, di antaranya yaitu….
è Tidak akan dipercaya oleh orang lain
è Tidak akan dipercaya oleh orang lain
13.
Di lingkungan keluarga kadang terjadi juga
perbuatan munafik misalnya ....
è Amir disuruh sekolah oleh orang tuanya, tetapi dia bermain dengan temannya
è Amir disuruh sekolah oleh orang tuanya, tetapi dia bermain dengan temannya
14.
Jika
dalam keluarga atau di sekolah orang orangnya memiliki sifat munafik maka yang
akan terjadi yaitu ....
è Terjadi ketidakharonisan di sekolah
è Terjadi ketidakharonisan di sekolah
15.
Agar
terhindar dari sifat munafik, cara menghindarinya yaitu ....
è Senantiasa berkata jujur dan menepati janji
è Senantiasa berkata jujur dan menepati janji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar